Analisis Sistem Informasi


Istilah Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) secara umum disepakati sebagai terjemahan dari istilah Software engineering. Istilah Software Engineering mulai dipopulerkan pada tahun 1968 pada software engineering Conference yang diselenggarakan oleh NATO. Sebagian orang mengartikan RPL hanya sebatas pada bagaimana membuat program komputer. Padahal ada perbedaan yang mendasar antara perangkat lunak (software) dan program komputer.

Perangkat lunak adalah seluruh perintah yang digunakan untuk memproses informasi. Perangkat lunak dapat berupa program atau prosedur. Program adalah kumpulan perintah yang dimengerti oleh komputer sedangkan prosedur adalah perintah yang dibutuhkan oleh pengguna dalam memproses informasi (O’Brien, 1999).

Rekayasa Perangkat Lunak pada prinsipnya menekankan pada tahapan-tahapan pengembangan suatu perangkat lunak yakni : Analisis, Desain, Implementasi, Testing dan Maintenance. Pada tahap yang lebih luas Rekayasa Perangkat Lunak mengacu pada Manajemen Proyek pengembangan Perangkat Lunak itu sendiri dengan tetap memperhatikan tahapan-tahapan pengembangan sebelumnya.

Pada tahap awal, yaitu tahap analisis merupakan tahap yang paling mendasar. Tahap ini adalah tahap dimana kita harus mendapatkan banyak informasi mengenai sistem yang ada atau bahkan sistem yang diinginkan. Analisis juga memungkinkan engineer untuk menentukan fungsi dan kinerja perangkat lunak, menunjukkan interface perangkat lunak dengan elemen – elemen sistem lain, serta membangun batasan yang harus dipenuhi oleh perangkat lunak(Pressman:1997). Dan dengan proses ini seorang engineer akan mendapatkan informasi untuk input-output sistem yang akan dibangun. Oleh karena itu dalam tahap ini seorang engineer diharapkan dapat memaksimalkan tahap ini.

Pada tahap analisis ini sangat diperlukan teknik komunikasi, bagaimanapun juga komunikasi sangat penting dalam penggalian informasi mengenai sistem yang akan dibangun atau dikembangkan. Dalam tahap komunikasi awal dapat diajukan beberapa pertanyaan yang bebas konteks, maksudnya adalah pertanyaan yang bebas, namun tetap dalam konteks atau tujuan awal dalam pembangunan sistem. Dapat juga berupa pertanyaan ringan sebagai permulaan. Sebagai contoh pertanyaan bebas konteks:
- Siapakah pengguna sistem ini?
- Apakah sistem ini nantinya akan multi user?
- Apakah ada sumber lain yang dapat Saya peroleh informasi tentang sistem ini?

Selanjutnya analis dapat mengajukan pertanyaan mengenai masalah atau kendala di sistem. Berikut adalah contohnya
- Apa kendala yang ada pada sistem sebelumnya?
- Bagaimana user mengatasi kendala pada sistem sebelumnya?
- Apa saja input/output dari sistem yang lama?

Pada komunikasi berikutnya analis dapat menanyakan secara teknis bagaimana tentang sistem yang ada, tentang kinerja sistem, tentang alur sistem. Pada tahap akhir komunikasi analis dapat menceritakan secara global bagaimana perencanaan sistem yang akan dibangun. Serta penawaran alternatif menarik pada sistem sehingga user tertarik dan yakin akan sistem yang akan dibangun dapat menyelesaikan segala kendala yang ada pada sistem sebelumnya.


sumber:

http://i1a006024.blog.unsoed.ac.id/files200906/tugas-1-rpl.doc
http://repository.gunadarma.ac.id:8000/578/1/BUDIASIH_117-130.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_komputer
Pressman, Roger “Rekayasa Perangkat Lunak”, Mc Graw Hill, 1997

You can leave a response, or trackback from your own site.

0 Response to "Analisis Sistem Informasi"

Posting Komentar

Powered by Blogger